Mengurangi Rambut Rontok Setelah Melahirkan

Rambut rontok setelah melahirkan, yang secara teknis dikenal sebagai telogen effluvium pascapartum, adalah kondisi umum dan normal yang dialami oleh banyak ibu baru. Fenomena ini biasanya dimulai sekitar tiga hingga empat bulan setelah persalinan. Selama masa kehamilan, peningkatan kadar hormon, terutama estrogen, “membekukan” folikel rambut dalam fase pertumbuhan, membuat rambut terlihat lebih tebal dan lebat. Setelah melahirkan, kadar hormon ini turun tajam kembali ke tingkat normal. Penurunan drastis inilah yang memicu sejumlah besar rambut untuk memasuki fase istirahat (telogen) secara bersamaan, dan kemudian rontok. Penting untuk diingat bahwa kerontokan ini hanyalah pengembalian kondisi rambut ke siklus normalnya, bukan kerontokan permanen.

Meskipun kerontokan ini bersifat sementara dan akan berhenti dengan sendirinya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan penampilan dan dampaknya. Dalam hal perawatan, hindari penataan rambut yang terlalu keras, seperti kunciran ketat atau kepang yang dapat menarik akar rambut, dan batasi penggunaan alat pemanas (seperti hair dryer atau catokan). Saat mencuci, gunakan sampo dan kondisioner yang berfungsi untuk memberi volume (volumizing) atau dirancang khusus untuk rambut rontok. Sisir rambut dengan lembut menggunakan sisir bergigi jarang, terutama saat rambut masih basah, karena pada kondisi ini rambut berada pada posisi paling rapuh. Pilihlah gaya rambut yang lebih pendek atau berlapis juga dapat membuat kerontokan terlihat kurang signifikan.

Mengurangi Rambut Rontok Setelah Melahirkan
Scroll to top