Secara struktural, rambut pria dan wanita memiliki komposisi keratin yang sama. Namun, perbedaan paling signifikan terletak pada hormon dan kepadatan folikel. Pria memiliki kadar hormon androgen yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan miniaturisasi folikel rambut (kebotakan pola pria atau androgenetic alopecia). Oleh karena itu, perawatan rambut pria sering kali lebih fokus pada pencegahan kerontokan dan penanganan kulit kepala berminyak yang dipicu oleh hormon. Produk pria mungkin mengandung bahan seperti ketoconazole atau minoxidil untuk mengatasi masalah ini, serta formula yang lebih fokus pada minyak dan sebum di kulit kepala.
Di sisi lain, perawatan rambut wanita cenderung berfokus pada pemeliharaan panjang, volume, dan perbaikan kerusakan akibat penataan atau pewarnaan. Rambut wanita umumnya lebih panjang dan sering mengalami proses kimia, yang memerlukan lebih banyak produk hidrasi, perlindungan warna, dan perbaikan protein (seperti masker rambut atau deep conditioning). Meskipun demikian, prinsip dasarnya tetap sama: membersihkan kulit kepala, melembapkan batang rambut, dan melindungi dari kerusakan lingkungan. Perbedaan produk lebih didorong oleh kebutuhan kosmetik dan masalah spesifik yang berkaitan dengan panjang atau gaya rambut.